HIDUP ADALAH PILIHAN....!!!!! TAUFAN_syndRome87

Sabtu, 08 November 2014

SEJARAH SINGKAT

Universitas Merdeka Malang merupakan Perguruan Tinggi Swasta berdiri sejak tanggal 29 Januari 1964, yang diselenggarakan oleh  Yayasan Perguruan Tinggi Merdeka Pusat Malang  (YPTMPM) di Malang ( Akta Nomor 5.a tanggal 5 Juli 1964). Lembaga pendidikan ini didirikan oleh  R. Edwin Soedardji, Soekiman Dahlan, SH., Frasnsiscus Soetrisno, Soegondo, Soetikno, SH., Dharma . Pada tahun 1972 nama YPTMPM diubah menjadi Yayasan Perguruan Tinggi Merdeka Malang, yang disingkat  YPTM, .   Menurut badan hukum yang mengelola Universitas Merdeka adalah Yayasan perguruan Tinggi Merdeka Pusat Malang  (Akta Nomor 32 tahun 1972). Yayasan Perguruan tinggi Merdeka (YPTM) merupakan Yayasan swasta yang mengemban dua (2) fungsi utama, yaitu (1) fungsi pertahanan ideologi negara. Fungsi ini menuntut YPTM bertindak sebagai lembaga yang ikut serta dalam mempertahankan, mengamankan, mengamalkan Pancasila dan UUD 1945; (2) fungsi lembaga ilmiah yang melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.   Dalam rangka mengemban kedua fungsi tersebut, YPTM bersama dengan Universitas Merdeka Malang melakukan berbagai langkah pembenahan. Pada tahun 1983 kembali Yayasan dikukuhkan dengan Yayasan Perguruan Tinggi Merdeka.
Secara historis keberadaan Universitas Merdeka Malang tidak dapat dipisahkan dengan Kodam V Brawijaya.  Hubungan YPTM dan Universitas Merdeka Malang dengan KODAM VIII/BRAWIJAYA merupakan bagain dari proses sejarah berdirinya YPTM. Konteks sejarah inilah yang pertama-tama mendasar hubungan antara YPTM dengan KODAM VIII/BRAWIJAYA. Di samping konteks kesejarahan, kesamaan misi dan fungsi yang diemban mendorong kerjasama antara YPTM dengan KODAM VIII/BRAWIAJAYA sama mengemban fungsi memepertahankan, mengamankan, dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945. Universitas Merdeka Malang didirikan sebagai kubu pertahanan ideologi Pancasila, dan UUD tahun 1945.  Atas permohonan Pendiri Yayasan Perguruan Tinggi Merdeka Malang, Kolone R. Edwin Soedardji kepada Pangkodam VIII/BRAWIJAYA, maka bertepatan dengan HUT Kodam VIII/Brawijaya yang ke XXIII tanggal 17 Desember 1968, Universitas Merdeka dinyatakan berinduk pada Slagorde KODAM VIII/Brawijaya (sekarang KODAM V/Brawijaya) bertindak selaku pembina utama dari Yayasan Perguruan Tinggi Merdeka Malang dan Universitas Merdeka Malang sedangkan untuk pelaksanaan tugasnya sehari-hari Universitas Merdeka Malang berada di bawah Pembina harian Komando Resort Militer 083/Bhaladhika Jaya, dalam hal ini Komandan Korem 083/Bhaladika Jaya adalah Ex-officio Pembina Harian Universitas Merdeka Malang.
Sejak tahun 1976 pengembangan Unmer Malang terus dilakukan. Pemantapan rencana pengembangan secara sistematis terus dikembangkan mulai tahun 1983 melalui penetapan rencana pengembangan jangka pabjang dengan menyusun Rencan Induk Pengembangan (RIP) sebagai berikut:
  1. Rencana Pengembangan yang diawali dengan : Rencana Induk Pengembangan Tahap I : tahun 1976-1983
    Rencana Induk Pengembangan II : tahun 1983-1987, sebagai tindak lanjut atas keberhasilan pengembangan tahap I
  2. Rencana Induk Pengembangan III : tahun 1987-1991, melalui Surat Keputusan ketua Yayasan Perguruan Tinggi Merdeka Malang Nomor : Skep-032/YPTM/VI/1987, tanggal 20 Juni 1987.
  3. Rencana Induk Pengembangan IV : tahun 1993-1997, melalui Surat Keputusan Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Merdeka Malang Nomor : Skep-99/YPTM/XII/1993, tanggal 28 Desember 1993.
  4. Renaca Pengembangan tahap V: tahun 1998-2006 merupakan tahap pengembang menuju institusi pendidikan yang berkualitas
  5. Pengembangan tahapVI: tahun 2006-2015, Rencana Pengem ini tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) UNIVERSITAS MERDEKA MALANG Tahun 2006-2015 yang ditetapkan melalui Keputusan Ketua YPTM No: Kep-01/YPTM/I/2006.
Berkat kerja keras dan keterpaduan semau unsur sivitas akademika, baik di tingkat yayasan mupun universwitas, maka secara bertahap kemajuan-kemajuan di bidang akademik amupun non akademik atau pembangunan fisik, memperlihatkan hasil nyata melalui peningkatan reputasi Unmer Malang sebagai Perguruan Tinggi Swasta tertua di Jawa Timur, khususnya di Kota Malang. Beberapa prestasi baik di bidang akademik maupun bidang non-akademik terus diukir oleh insan-insan civitas akademika Unmer Malang, yang secara konsisten melakukan pengembangan mutu secara berkelanjutan dengan jargon utamanya menuju The Quality University.

MISTERI DENYUTAN LUKISAN BUNG KARNO DI BLITAR

MENGUAK MISTERI DENYUTAN PADA LUKISAN BUNG KARNO DI BLITAR

Bulan Juni seolah menjadi bulannya Bung Karno. Sang Proklamator ini lahir pada 6 Juni 1901 dan wafat pada 21 Juni 1970. Pada bulan Juni pula beliau mencetuskan lahirnya Pancasila yang dijadikan Dasar Negara ini.

Membicarakan Bung Karno, tentu saja, tidak ada habisnya. Maklumlah, kehidupan sosok kharismatik ini memiliki banyak cerita yang tidak akan pernah kering ditulis oleh siapapun. Selalu ada cerita yang bisa dituliskan. Baik tulisan baru, maupun sekadar mengunyah ulang tulisan lama.

Pada 16 Mei 2011 lalu, saya berziarah ke makam beliau di Blitar, Jawa Timur. Tetapi saya tidak hendak menuliskan sosok Bung Karno semasa hidup. Melainkan menceritakan sekilas seputar lukisan Bung Karno yang berdenyut tepat di bagian jantungnya.

Makam Bung Karno terletak di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Bendongerit, Kecamatan Sanan Wetan, Blitar.
Pada 2004,  telah berdiri gedung perpustakaan dan museum yang menjadi satu kompleks dengan makam Bung Karno tersebut. Perpustakaan dan museum ini diresmikan Presiden RI Megawati Soekarno Putri pada 3 Juli 2004.

Tujuan berdirinya perpustakaan itu agar supaya ide, gagasan dan pemikiran Bung Karno dapat  dipahami masyarakat, khususnya kalangan generasi muda.
Bagaimanapun, Bung Karno adalah tokoh besar negeri ini yang patut diketahui generasi sekarang dan masa depan. Baik itu menyangkut pemikiran, ideologi maupun aktifitasnya selama hidup.


Lukisan Bung Karno Berdenyut

Perpustakaan dan Museum Bung Karno yang masih berada dalam kompleks makam menyimpan beragam koleksi foto dan peninggalan Bung Karno. Perpustakaan dan Museum ini sangat bermanfaat dalam menambah khazanah pengetahuan kita seputar Bung Karno.
Diantara koleksi museum terdapat sebuah lukisan Bung Karno berukuran 150 cm x 175 cm. Lukisan karya IB Said ini dibuat pada 2001 dan dihibahkan sendiri oleh sang pelukis ke museum.
Lukisan ini terkesan biasa-biasa saja. Sosok Bung Karno yang berada dalam lukisan itu pun sudah sering kita lihat dalam bentuk fotografi.

Tetapi ada sesuatu yang aneh dengan lukisan ini. Tampak jelas, tepat pada bagian jantung lukisan Bung Karno ini bergerak atau berdenyut dengan sendirinya. Seolah-olah, Bung Karno masih hidup.
Tentu saja muncul kehebohan sejak keberadaan lukisan yang satu ini. Tetapi benarkah ini suatu keanehan?

Pak Waskito, salah seorang sekuriti yang bertugas di sana, mengaku mendapat pengalaman unik berkaitan dengan lukisan berdenyut itu.
“Suatu malam, saya kedatangan beberapa orang yang mengaku paranormal,” katanya mengisahkan.
“Mereka datang sekitar pukul sebelas malam dan minta diantarkan melihat lukisan tersebut,” lanjutnya.

Lebih jauh dikatakan, beberapa saat setelah sejumlah paranormal itu berdiri di depan lukisan, salah seorang diantaranya membaca doa tertentu. Sementara yang lainnya hanya diam mendengarkan.
Usai membaca doa, paranormal yang membaca doa tadi mengayunkan lengan kanannya seolah hendak menangkap sesuatu. Setelah menggerakkan tangannya dengan kepalan tangan tergenggam, dia membalikkan tubuhnya menghampiri Pak Waskito.

“Dia lalu menyodorkan telapak tangannya sambil memberikan dua buah benda berwarna putih. Dia bilang benda itu adalah taring macan,” katanya seraya tersenyum.
Pak Waskito menerima saja benda yang dikatakannya taring macan itu. Hingga kini, taring macan itu masih disimpannya.

Saya sempat diperlihatkan taring macan itu dan mengambil gambarnya.
Pendapat berbeda dikemukakan seorang sekuriti lainnya. Dia mengungkapkan bahwa dirinya pernah berbincang-bincang dengan sang pelukis, IB Said.

Menurutnya, sang pelukis itu pun merasa heran dengan hasil lukisannya yang menghebohkan. Dia tidak mengira, karya lukisnya menimbulkan efek getar atau denyutan, persis di bagian jantung.
“Sang pelukis malah menduga bahwa ukuran kanvas lukisan dan tebal tipisnya cat yang menyebabkan adanya efek getar tersebut,” katanya.

Dalam amatan saya, memang tidak ada sesuatu yang terkesan mistis dengan denyutan pada lukisan Bung Karno. Meski tidak dapat menjelaskannya, tetapi saya yakin itu hanya suatu kebetulan saja.
Tentu saja terkesan naïf, jika kita lebih tertarik kepada lukisan berdenyut ini daripada isi perpustakaan yang jelas-jelas bernilai pengetahuan tinggi.
Sayangnya, saya tidak dapat mengambil gambar foto lukisan tersebut, semata menghormati adanya aturan dilarang memotret di dalam perpustakaan dan museum.

Sejak lama, saya memang tidak pernah menilai tokoh-tokoh besar negeri ini dari sisi kegaiban yang dimiliki. Saya lebih percaya dengan kualitas Kecerdasan Otak dan Kecerdasan Spiritual dibandingkan sekadar benda-benda yang dianggap memiliki tuah atau pamor tertentu.
Ambil contoh, tongkat Bung Karno diyakini banyak orang memiliki kekeramatan yang berkualitas tinggi dalam derajat kepemimpinan. Padahal, tanpa tongkat itupun Bung Karno tetaplah seorang yang memiliki kualitas intelektual dan spiritual yang mumpuni.

Hendaknya kita memang tidak menjadikan benda-benda pusaka, benda bertuah atau semacamnya, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup kita.
Percayalah kepada diri sendiri dengan meningkatkan kualitas Kecerdasan Otak dan Kecerdasan Spiritual.
Kita dapat belajar dua hal ini dari sosok Paduka Yang Mulia Panglima Besar Revolusi, Bung Karno.

Pemain Asing AREMA Terancam

Beto dan Thierry Berpotensi Dicoret
MALANG – Performa skuad Arema Cronus dalam partai semifinal ISL 2014 mengecewakan banyak pihak. Seruan untuk membongkar skuad Singo Edan pun mencuat. Terutama, untuk pemain yang bermain buruk dalam laga lawan Persib Bandung di Stadion Jakabaring, Selasa (4/11) lalu.
Sesaat setelah memasuki masa libur kompetisi, publik pun bertanya-tanya, siapa pemain Arema yang akan bertahan dan dicoret. Pejabat tinggi manajemen Arema, sudah berstatemen bahwa pemain yang buruk performanya bakal dicoret dari daftar pemain musim depan.
“Terlepas dari performa mereka di babak semifinal, pemain yang tidak punya kontribusi tentu tidak akan kita pertahankan dan dicoret,” terang narasumber internal, yang minta namanya tak dikorankan, kepada Malang Post, saat dikonfirmasi, beberapa waktu lalu.
Rapor pemain selama satu musim yang dimiliki oleh tim pelatih pimpinan Suharno-Joko Susilo bakal jadi patokan untuk tim pujaan Aremania ini. Dari 25 pemain tersebut,  Manajemen pun telah menerima laporan dari tim pelatih terkait siapa saja pemain yang tak mampu menunjukkan kontribusi bagi tim, dalam latihan, TC, hingga pertandingan.
Direktur Arema, Ruddy Widodo sempat berujar bahwa skuad Arema 80 persen aman. Tapi, ada 20 persen pemain yang besar kemungkinan akan dihapus dari daftar susunan pemain Arema musim depan. Itu pun termasuk tiga pemain asing Arema.
Praktis, tidak ada pemain asing Arema yang aman dari ancaman pencoretan. Sebab, pengamanan 80 persen skuad hanya berlaku untuk lokal. “80 persen pemain Arema aman. Tapi, ada 20 persen yang tidak akan berlanjut. Pemain asing pun tidak aman dari pencoretan,” terang Ruddy, dikonfirmasi terpisah.
Secara minute play, mungkin ada pemain yang tidak layak dicoret dari 25 pemain tersebut. Tapi, performa di atas lapangan tentu tak bisa dibohongi. Terlepas kekalahan dari Persib, manajemen tampaknya punya niatan untuk merombak komposisi pemain asing, yakni Alberto “Beto” Goncalves, Thierry Gathuessi dan Gustavo Lopez.
Dari bisik-bisik internal manajemen, hanya nama Gustavo Lopez saja yang tampaknya masih aman di Arema. Sedangkan, masa depan Beto dan Thierry untuk musim depan masih kabur. Secara minute play, Beto mengoleksi 2144 menit, dan mencetak 12 gol.
Sementara Thierry Gathuessi mengoleksi 2309 minute play dan mencetak 5 gol. Ketika berpamitan kepada wartawan di Bandara Sukarno Hatta, Rabu lalu (5/11), Thierry yang berangkat ke Perancis, tidak menjawab ketika ditanyai apakah akan pulang kembali ke Malang.
Dia hanya tertawa sembari mengucapkan selamat tinggal. “Aku pulang dulu ke Perancis friend. Sampai jumpa lagi,” tutur Thierry.(fin/ary)

Pantai Mistis Gondo Mayit

Hiii! Ada Pantai Mistis Gondo Mayit

 Blitar - Di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ada pantai dengan nama yang horor, Pantai Gondo Mayit. Arti namanya adalah pantai bau mayat! Tapi, menyandang nama yang sangat mistis ternyata tidak membuat Pantai Gondo Mayit menyembunyikan keindahannya.

Dalam bahasa Jawa, Gondo Mayit memiliki arti bau mayat. Seram memang, tapi sebenarnya ini adalah nama sebuah pantai yang sangat indah. Lokasinya di sebelah selatan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tepatnya berada di balik bukit Pantai Tambakrejo, seperti yang dikutip dari situs Pariwisata Indonesia, Kamis (16/8/2012).

Pantai ini masih sangat perawan, terbukti masih jarang dikunjungi oleh wisatawan. Tetapi, sesungguhnya Pantai Gondo Mayit adalah pantai yang sangat indah. Perpaduan alam yang asri berkolaborasi dengan pemandangan pantai yang bersih menjadikan pantai ini terlihat sangat menawan.

Belum ada pengelola yang serius menangani Pantai Gondo Mayit. Papan nama di tepi jalan utama juga sangat sulit Anda temukan.
Sebagai penunjuk arah, Anda harus terlebih dulu sampai di Pantai Tambakrejo. Di sini, Anda bisa menitipkan kendaraan sambil bertanya arah menuju Pantai Gondo Mayit.

Lanjutkan perjalanan menuju pantai dengan berjalan kaki. Anda harus mendaki bukit yang tidak terlalu tinggi untuk bisa sampai di pantai cantik ini. Di tengah bukit, Anda akan menemukan sebuah makam yang konon dihuni oleh penjaga Pantai Gondo Mayit. Suasana mistis sekejap akan Anda rasakan.

Jangan takut dan tetap pada niat Anda untuk sampai di pantai yang cantik, Gondo Mayit. Terlepas dari suasana mistisnya, bukit ini punya pemandangan yang sangat menakjubkan. Suasana pantai yang bersih dan alami jelas terlihat di sini.

Pantai ini memiliki pasir yang landai, sangat pas dijadikan sebagai tempat wisata keluarga. Pasir putihnya sangat bersih, tanpa karang dan tidak ada sampah. Berada di sebelah selatan Jawa membuat Pantai Gondo Mayit dianugerahi ombak yang cukup besar.

Mungkin baru ombak tersebut satu-satunya yang bisa menjadi daya tarik selain kealamiannya. Sebagian besar pengunjung yang datang adalah surfer yang ingin mencoba ganasnya ombak. Akan tetapi, tidak jarang yang hanya ingin bermain di pinggir pantai saja.

Wajik Kletik Bu Prayitno

Berkunjung ke sebuah kota, kurang lengkap rasanya jika kita tidak mencoba dan membawa oleh – oleh khas kota tersebut, begitu juga saat berkunjung ke kota Blitar. Tidak ada salahnya kalau kita berkunjung ke kawasan Kebon Rojo atau Kebun Rakyat kota Blitar, tepatnya di jalan Sultan Agung, Gg. 1 No. 24. Karena disinilah Wajik Kletik Bu Prayitno dibuat dan cukup terkenal dan khas untuk dijadikan oleh – oleh. 
Wajik Kletik ini terbuat dari kelapa, gula kelapa, beras ketan dan untuk mengemasnya digunakan kulit jagung yang telah dibersihkan. Agar tidak mudah basi dan higienis, kulit jagung ini disetrika terlebih dahulu dan dikemas dalam rentengan sejumlah 5 buah. Sedangkan untuk membuat rentengannya menggunakan mesin jahit.
Selain wajik kletik, ada juga wajik nanas, madu mongso dan jenang ketan. Madu mongso terbuat dari tape ketan dan proses pembuatannya lebih lama dari pada wajik kletik. Karena ketannya harus difermentasi terlebih dahulu sebelum diolah menjadi madu mongso. Sedangkan jenang ketan ini lebih mirip dengan dodol. Dalam sehari, Bu Prayitno bisa menghabiskan sekitar 25 kg gula kelapa untuk membuat seluruh jenis makanan ini. Tempat ini mulai melayani pembelinya sejak pukul 6 pagi hingga pukul 6 malam.

BISNIS

Kian Semangat Gabung BSM
PEDULI: Tim juri Lomba Kampung Bersinar bersama warga RW 01 Kelurahan Bandungrejosari saat melakukan penilaian serta gang-gang jalan yang tampak hijau dan asri oleh tanaman hias maupun sayur-sayuran.
MALANG - Warga RW 01 Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, yang pertama kali ikut Lomba Kampung Bersinar, sangat antusias gabung Bank Sampah Malang (BSM). Meski baru gabung beberapa bulan yang lalu, transaksi yang dilakukan sudah cukup lumayan. Saldo yang didapatkan dari sampah, sudah mencapai Rp 1.442.320. Diperkirakan, saldo ini akan terus bertambah, menginggat warganya sangat antusias menabung sampah.
‘’Saldonya sudah cukup lumayan. Anggotanya sudah mencapai 55 orang dan warganya sangat aktif. Sudah empat kali dilakukan pengambilan oleh BSM dan warganya terus mengumpulkan sampah,’’ kata Tomy Erwanto, salah satu tim juri Lomba Kampung Bersinar dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang.
BSM di RW 01 ini juga sudah memiliki gudang sendiri dan jumlah barang yang hendak ditransaksikan cukup banyak. Gudang BSM ini memanfaatkan lahan warga. Meski sederhana, namun dipenuhi oleh sampah-sampah kering yang siap ditransaksikan dan bisa menambah kas warga. Dokumentasi maupun arsip-arsip keanggotaannya pun tertata rapi dan ditunjukkan kepada tim juri. RW 01 ini tergabung dalam keanggotaan BSM dengan nomor anggota M 366.
Selain BSM-nya cukup bagus, di wilayah yang berlokasi di Jalan Klayatan Gang 1 ini juga telah melakukan budidaya cacing. Terdapat dua budidaya cacing yang terus dikembangkan dengan memanfaatkan sampah rumah tangga.
‘’Sayur-sayuran yang sudah tidak dipakai atau sampah sayuran kita blender sebagai makanan cacing. Awalnya, ternak cacing ini hanya baberapa kaleng saja, tetapi terus berkembang. Di lokasi kami sudah ada dua tempat yang membudidaya cacing,’’ kata Ketua RW 01 Bandungrejosari Makin yang menunjukkan budidaya cacing yang dikembangkan warga kepada tim juri.
Diakui Makin, RW-nya baru pertama kali ini mengikuti Lomba Kampung Bersinar. Namun, ia sudah berusaha dan memang wilayahnya sudah tertata baik penghijauannya maupun kebersihannya. Masyarakat sudah menyadari pentingnya lingkungan yang ada di sekitarnya.
‘’Dengan Lomba Kampung Bersinar ini kedepannya bisa lebih bermanfaat kepada masyarakat dan kami minta masukkan akan kekurangan yang ada di wilayah kami,’’ tambah Makin.
Dari segi penghijauan dan kebersihan, wilayah ini sudah cukup lumayan bagus. Meski harus ditingkatkan lagi. Tanaman hias maupun tanaman sayuran sudah ada di beberapa tempat. Pembibitan pun juga sudah dilakukan berupa sayur-sayuran.
Sementara itu tim juri Aini Cikmawati dari PKK Kota Malang memberikan masukkan tentang tanaman peneduh atau pergola yang masih harus ditambah lagi. Diharapkan, di penilaian tahap kedua yang akan berlangsung sekitar Januari mendatang, beberapa kekurangan bisa dilengkapi.
Tim juri juga menyarankan indikator-indikator penilaian lomba yang digelar rutin setiap tahun ini juga dipenuhi. Pasalnya, Lomba Kampung Bersinar ini tidak hanya menilai penghijauan dan kebersihan saja. Selain itu, lomba ini diikuti 235 RW se Kota Malang dan masing-masing RW berlomba-lomba untuk menjadikan lingkungannya lebih baik.
Tim juri Lomba Kampung Bersinar dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri DR. Ir Aniek Iriany MP (Dosen Universitas Muhammadiyah Malang), Aini Chikmawati (PKK Kota Malang), Jon Soeparijono (Malang Post), Yan Edi Rajab (Bank Sampah Malang), Kriswindari (Kader Lingkungan Kota Malang) dan Roni Kuncoro (DKP).
Juri kelompok dua yakni, Prof Dr Ir Tri Poespowati MT (Dosen ITN), Djuwartiningsih (PKK Kota Malang), Marga Nurtantyo (Malang Ekspres/Malang Post), Indra Murjiati (BSM), M Djainul A (Kader Lingkungan), dan Samsul Arief (Dinas Pertanian Kota Malang). (jon)

Arema Sport

Hamka Siap Labuhkan Jangkar

MALANG – Manajemen Arema Cronus mulai melirik beberapa pemain untuk melengkapi skuad tim pada kompetisi musim depan. Setelah sempat tersirat kabar ingin mendatangkan gelandang bertahan Persipura Jayapura, Immanuel Wanggai, kabar terbaru tim Singo Edan juga menginginkan salah satu defender Tim Nasional (Timnas).
Kabar tersebut, datang dari salah satu sumber internal Malang Post yang namanya enggan dikorankan. Ia menyebut salah satu defender Timnas yang menjadi incaran Singo Edan adalah Hamka Hamzah, yang musim ini membela PKNS FC Malaysia. Bahkan, antara Hamka dengan manajemen sendiri sudah ada kesepakatan. Kehadiran Hamka ini, tentu akan membuat barisan lini belakang Arema musim depan makin solid.
“Hamka kontrak sudah habis dengan PKNS FC Malaysia. Dia sudah kontak dengan petinggi klub dan akan merapat ke Arema musim depan. Hamka akan mengganti salah satu defender yang dicoret musim ini,” ujar salah satu narasumber internal kepada Malang Post.
Jika memang Hamka Hamzah dan Immanuel Wanggai benar memakai kostum Arema untuk musim depan, maka pernyataan Direktur Arema, Ruddy Widodo yang mengatakan ada 20 persen pemain dihapus dari daftar susunan pemain Arema musim depan, tidak main-main. Tetapi setidaknya dengan dua nama pemain yang sudah menjadi incaran tersebut, maka ada dua pemain berposisi gelandang bertahan dan defender saat ini yang akan dicoret.
Dikonfirmasi soal kepastian merapatnya Hamka Hamzah ke Arema musim depan, Rudi Widodo hanya tersenyum. Namun ia sama sekali tidak mengelak dan tidak membenarkan kabar tersebut. Rudi mengatakan akan mengumumkan nama-nama pemain untuk musim depan pada 1 Desember nanti.
“Minat memang ada. Tetapi belum ada teken kontrak. Namun sebaiknya tunggu saja pada tanggal 1 Desember nanti, karena nama-nama pemain akan kami umumkan,” tutur Rudi.
Pelatih Arema Cronus, Suharno saat dikonfirmasi terkait kabar merapatnya Hamka Hamzah, tidak mau banyak komentar. Ia mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu pertemuan terlebih dahulu dengan managemen Arema Cronus. Apalagi kewenangan untuk pemain baru ada pada pihak manajemen.
“Saya belum bisa memberikan jawaban soal itu (merapatnya Hamka Hamzah, red), karena masih menunggu pertemuan dengan manajemen Arema. Susunan pemain untuk musim depan memang sudah dalam wacana-wacana, tetapi keputusan ada pada manajemen. Saya hanya bisa mensupport manajamen yang terbaik untuk kedepannya,” papar Suharno.(agp/ary)