MALANG – Momentum pembahasan KUA PPAS (Kebijaksaan Umum dan Prioritas
Plafon Anggaran Sementara) Pemkot Malang digunakan oknum mengaku dari
jajaran SKPD untuk menyerang Pemkot Malang dengan isu tak sedap. Isunya
adalah setiap SKPD di Kota Malang harus memberi "setoran" atau pungli
sebesar satu persen dari anggaran belanja langsung tersebut ke pimpinan.
Benarkah demikian? Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Cipto Wiyono
dengan tegas membantah isu ini,kemarin. Menurutnya, oknum yang melempar
isu tersebut hanya menggunakan kesempatan dalam kesempitan untuk
mengambil keuntungan. "Kabar itu tidak benar. Kalau berani, ayo pihak
yang melemparkan isu tersebut bertemu langsung dengan kami," ujarnya
kemarin.
Mantan Kepala Bakorwil Malang ini menilai isu ini merupakan fitnah
belaka. Karena hanya sebatas isu, Pemkot Malang tidak akan menelusuri
lebih dalam. "Tapi kalau ketahuan, jelas ada sanksi, apalagi sudah
mengatasnamakan Pemkot, Walikota dan tim anggaran. Itu merupakan
pelanggaran yang luar biasa," jelas pria berkacamata ini.
Informasi dihimpun Malang Post menyebutkan saat ini jumlah anggaran
belanja langsung Pemkot Malang kali ini mencapai Rp 800 miliar.Selain
menyasar ke Pemkot Malang, isu ini juga menyasar ke pimpinan DPRD Kota
Malang. Cipto, Ketua DPRD Kota Malang, Arief Wicaksono juga menyatakan
isu tersebut tidak benar. "Tidak benar itu. Kalau ada isu, tidak perlu
ditanggapi. Sejak saya jadi anggota periode lalu, isu seperti itu sering
dilontarkan, tapi ya hanya isu," jelas politisi PDIP ini.
Lagipula, lanjut dia, isu tersebut tidak logis. Dalam pembahasan KUA
PPAS beberapa waktu lalu, Arief menyebut DPRD Kota Malang banyak
memotong anggaran belanja langsung dan dialihkan ke pendidikan.
Menurutnya, itu langkah DPRD Kota Malang sebagai mitra kerja Pemkot
Malang dalam membangun kota pendidikan ini. "Pembahasan APBD 2015 akan
diperketat. Anggaran yang tidak berbasis masyarakat akan
dipertimbangkan. Panitia anggaran harus kritis," terang Arief.
Dia tidak memungkiri, kalau motif oknum tak bertanggung jawab itu untuk
mengadu domba Pemkot Malang dengan DPRD. "Bisa jadi itu. Tapi pastinya
saya tidak tahu, isu seperti itu memang sering dilontarkan oknum tak
bertanggung jawab," pungkasnya. (erz/nug)
Sabtu, 08 November 2014
POLITIK
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar